Merefleksi perjalanan hidup keluarga kecilku

Merefleksi perjalanan hidup keluarga kecilku - 5 Tahun perjalanan keluarga kecilku tak terasa telah terlalui dengan amat manis.. Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan berbagai nikmat untuk keluarga kami. Berbagai liku hidup alhamdulillah bisa kami lalui, tentunya dengan petunjukNya hingga kami lalui ujian hidup dengan baik. Kembali merefleksi diri, ternyata banyak perbedaan yang saya rasakan ketika masih membujang dengan ketika setelah menikah. Yang pasti bahwa setelah memiliki keluarga sendiri, akan mendorong semangat untuk terus berusaha membahagiakan keluarga kita, entah dari segi materi maupun non materinya.

Mengenang waktu dulu masih hidup membujang,, seakan hidup kurang terarah, uang banyak juga amblas untuk seneng-seneng kesana kemari ma temen-temen. Hampir tiap malam begadang dan akhirnya ketika siang hari yang harusnya untuk aktifitas layaknya orang lain saya malah tidur.. aktivitas bujang pengangguran berbanding terbalik dengan aktivitas mereka yang sudah berkeluarga. Memang ada sisi nikmatnya juga ketika kita masih membujang, kita bebas pergi kesana kemari malah kadang gak pulang juga gak terlalu ada yang memperhatikan (asal sudah pamit ama ortu tentunya gak masalah), sering tidur di tempat teman-teman sambil kumpul-kumpul, becanda, berhayal misalnya kalau punya pacar si A, B dan seterusnya, atau kalau nanti hidup jadi orang kaya, dan sebagainya. Masa bujang seakan menjadi masa berhayal yang indah - indah, meskipun ketika kita sudah berkeluarga kita juga gak ada salahnya untuk berhayal tentang sesuatu yang bisa meningkatkan motivasi untuk lebih baik di masa datang, Tapi jangan kebanyakan berhayal tanpa action untuk mewujudkannya, itu namanya nonsens dan akhirnya kita bisa gila kemasukan jin karena terlalu sering berhayal yang terlalu jauh he he.

Setelah bosen membujang dan umur juga sudah dianggap mapan untuk berkeluarga (biasanya umur 23 bagi perempuan dan 29 bagi laki-laki *menurut saya) maka sebaiknya segera berkeluarga saja. Banyak orang yang takut berkeluarga karena belum mempunyai pendapatan yang pantas. Dan lagi-lagi berdasarkan pengalaman Merefleksi perjalanan hidup keluarga kecilku, menurut saya menikah harus cukup harta terlebih dahulu bukan sebuah alasan yang tepat. Karena kalau kita menunggu cukup harta, maka kapan akan cukup. Semua butuh proses, dan proses itulah yang harusnya kita nikmati dan percayalah "Allah pasti akan memberikan rejeki bagi kita jika kita mau berusaha meraihnya". Dengan mempunyai keluarga yang wajib kita nafkahi, maka kita akan lebih termotivasi dalam menjemput rejeki dariNya. Sebagaimana pitutur dari para orang tua bahwa istri dan anak itu membawa rejeki sendiri-sendiri. Hal tersebut juga saya rasakan, bagaimana dulu ketika masih hidup membujang dengan uang sejuta sebulan pun habis malah kadang kurang, e sekarang dengan uang yang sama untuk menghidupi 3 anggota keluarga alhamdulillah juga cukup.. Memang aneh rahasia Illahi, subhanallah

Perjalanan hidup ketika masih membujang identik dengan pemborosan dan kita jarang yang bisa memanage keuangannya dengan baik, sebagaimana yang juga saya alami sebelum 5 tahun yang lalu. Berbeda dengan ketika sudah berkeluarga, hidup harus lebih tertata terutama soal keuangan supaya bisa mencukupi kebutuhan dengan hasil yang pas-pasan sekalipun. Ingat..Ini sebuah motivasi perjalanan hidup yang sederhana, bahwa Hewan cacing aja yang hanya bisa bergerak seperti itu bisa mencari makan dan bisa gemuk, apalagi kita yang dikarunia anggota tubuh lengkap yang bisa bergerak dalam segala arah, tangan, kaki, otak, masak kalah sama cacing, ya enggak? Intinya adalah terus berusaha untuk meraih sesuatu harapan. Perjalanan hidup akan terasa indah ketika kita bisa menikmati prosesnya.. sebagaimana kita makan, kita akan merasakan nikmatnya ketika dalam proses mengunyah makanannya sehingga kita bisa membedakan mana nikmatnya lotisan, burger, pecel, dan lain-lain, meskipun nantinya sama-sama hasil akhirnya kenyang. Hidup dibuat nyante dan enjoy maka hidup akan berjalan dengan enjoy pula dan subhanallah..alangkah nikmat hidup yang kita rasakan sebagai karuniaNya dan selalu bersukur untuk itu semua.. :)

Sedikit perenungan untuk merefleksi perjalanan hidup keluarga kecilku supaya lebih baik lagi di mas datang, 5 tahun yang lalu saya bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa, setelah menikah akhirnya saya menjadi seorang kepala keluarga dengan satu anak dalam masa 5 tahun ini. Sebuah tanggung jawab yang besar untuk diemban dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Harapan, usaha dan doa selalu menyertai langkah ini. Semoga keluarga kecil ini selalu selalu dalam lindunganNya, sakinah ma wadah warahmah sepanjang masa, sehat jasmani rohani dan cukup rejeki yang berkah untuk sebagian bisa digunakan untuk beramal.. amiin. :)

Post a Comment

1 Comments

pakne afif said…
@gaptek : iya .. saya kadang kasihan kalo liat orang tua yang sedih karena ulah anaknya yang ugal2an ,, minta uang seenaknya dan hanya dipake hura-hura kesana kemari.. semoga kita bisa menjadi orang yang lebih baik di masa mendatang ya kan???