Isu Hangat - Trump Usulkan Pembeli TikTok, AS dan China Diambang Kesepakatan Setelah Diskusi dengan Xi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa sebuah kesepakatan telah tercapai dengan China yang memungkinkan TikTok tetap beroperasi di AS melalui kepemilikan yang dikendalikan oleh investor-investor asal AS. Pernyataan itu muncul setelah pembicaraan intensif antara pihak AS dan China, dan Sekretaris Keuangan AS Scott Bessent menyebut bahwa kesepakatan akhir diperkirakan akan dikonfirmasi setelah dialog langsung antara Trump dan Presiden China, Xi Jinping. 

Latar Belakang & Isi Kerangka Kesepakatan
Pertemuan yang berlangsung di Madrid memperlihatkan “framework” (kerangka) kesepakatan antara kedua negara mengenai kepemilikan dan pengelolaan TikTok. Poin pentingnya adalah pengalihan aset TikTok di AS kepada pemilik AS, agar ByteDance — perusahaan asal China yang saat ini memiliki TikTok — tidak lagi menguasai operasional TikTok di AS sepenuhnya. 
Beberapa sumber menyebut bahwa ByteDance akan tetap memiliki saham minoritas, sekitar 19,9%, sementara sisanya akan diambil oleh konsorsium investor AS termasuk Oracle, Andreessen Horowitz, SIG (Susquehanna International Group), dan KKR. 
Reuters

Kekhawatiran & Syarat Utama
Kesepakatan ini harus memastikan bahwa aspek keamanan nasional AS dilindungi — terutama soal data pengguna dan algoritma rekomendasi (recommendation algorithm). Negara akan mengawasi siapa yang memegang data pengguna AS, serta bagaimana konten moderasi dilakukan. Di sisi lain, China dikabarkan menginginkan agar beberapa “karakteristik Cina” dari aplikasi TikTok tetap dipertahankan sebagai bagian dari unsur soft power. 

Waktu & Proses Finalisasi
Sekretaris Keuangan Scott Bessent mengatakan bahwa komponen-komponen komersial kesepakatan sudah “pada dasarnya” selesai, hanya beberapa rincian yang masih harus dibahas. 

https://www.wsj.com
Kini Trump dan Xi dijadwalkan melakukan panggilan telepon Jumat untuk menyepakati detail akhir. 

Sementara itu, Trump memperpanjang tenggat waktu dari undang-undang AS yang melarang TikTok kecuali seluruh kepemilikan terdivestasi (jual) atau diakuisisi oleh pemilik AS. Perpanjangan ini memberi ruang agar proses transaksi dan regulasi berjalan seiring. 

Jika kesepakatan ini benar-benar terealisasi, akan menjadi langkah besar dalam bagaimana pemerintah AS menangani aplikasi sosial media asing yang memiliki data pengguna dalam jumlah besar dan potensi pengaruh terhadap keamanan dan opini publik. Model kepemilikan yang diusulkan—yakni mayoritas milik AS serta aset pengendalian kunci (algoritma & data) berada di tangan pihak AS—dapat menjadi preseden bagi regulasi aplikasi serupa di masa depan.

Meski demikian, banyak detail masih samar, termasuk siapa tepatnya investor pemilik AS, mekanisme pengawasan algoritma, dan bagaimana China akan menyelaraskan permintaannya. Watchdog keamanan siber, legislatif AS, dan pengguna akan sangat memperhatikan apakah kesepakatan ini benar-benar menjaga privasi dan keamanan secara konsisten.

Post a Comment

0 Comments