Si kecil hanya suka 1 sisi

Bingung bayi hanya suka menyusu pada satu sisi saja? Apakah rasa ASI kanan dan kiri bisa berbeda? Jangan-jangan posisi menyusui Anda yang kurang benar.

Pengalaman terindah bagi ibu baru adalah dapat menyusui buah hatinya. ASI eksklusif adalah hadiah terbaik buat bayi Anda. Selain kandungan gizinya paling baik, dengan memberikan ASI akan terjalin ikatan kasih sayang yang mesra antara ibu dan bayi (bonding ). Tapi tak jarang banyak ibu-ibu yang dilanda kebingungan. Pasalnya setiap kali menyusui, si bayi hanya senang pada payudara kanan saja. Dilla merasa khawatir ada apa-apa dengan payudara sebelah kirinya, sehingga putrinya tak suka.

Beberapa kemungkinan penyebab Seringkali ibu lebih percaya mitos. Misalnya percaya bahwa sisi yang satu terasa manis, sementara sisi yang lain tawar. Padahal anggapan ini tidak benar.
Bayi jadi sering menangis dan rewel karena lapar, ia hanya mau minum pada satu sisi payudara saja. Andai Anda mengalami hal itu, tak perlu resah dan cepat-cepat memutuskan untuk memberi susu formula atau makanan tambahan, karena takut kualitas ASI tak menyukupi. Memang tak ada efek kekurangan nutrisi bila bayi hanya senang menyusu pada satu sisi saja, namun sebaiknya bayi bisa menyusu pada ASI kiri dan kanan. Selain itu menyusu kedua sisi payudara menciptakan keseimbangan agar bentuk payudara ibu tak kendur sebelah.

Coba cari tahu mengapa si kecil hanya senang menyusu pada satu sisi saja. Mungkin si kecil baru pandai mengisap salah satu puting saja, karena puting tersebut lebih lembut. Payudara yang sudah terbiasa diisap memiliki tekstur yang lebih lembut dan kenyal dan si kecil sudah merasa familiar dengan kondisi ini. Sehingga ketika ia diberi payudara sisi yang lain, ia merasa asing dan sulit mengisapnya.

Yang sering tak terpikirkan adalah posisi ibu saat menggendong bayi, karena faktor kebiasaan. Misalnya ibu sudah merasa lebih nyaman memberi sisi kiri ketimbang kanan, sehingga saat memberi sisi kanan Anda merasa tegang. Akibatnya, bayi pun menyesuaikannya, dan menjadi kebiasaan. Selain itu pada kasus tertentu yang relatif jarang terjadi cedera kepala akibat tindakan persalinan bisa membuat bayi hanya nyaman menyusu pada posisi tertentu saja.
Bagaimana mengatasinya

Suasana rileks Saat memberikan ASI, posisi menyusui harus benar dan ibu harus santai, tidak boleh tegang ataupun ragu, sehingga bayi enjoy saat menyusu. Bawa pikiran dan perasaan yang positif, misalnya senang dan puas terhadap bayi, limpahkan kasih sayang Anda dan percaya bahwa ASI adalah yang terbaik untuk bayi, yang akan membantu refleks oksitoksin (hormon penghasil ASI) bekerja, dan ASI mengalir dengan lancar.

Faktor kebiasaan Hal lain yang paling penting adalah perasaan nyaman bayi dan ibunya. Nyaman tidaknya bayi dipengaruhi oleh posisi areola di mulut. Yang baik adalah seluruh areola berada di dalam mulut bayi. Posisi yang pas membuat produksi ASI melimpah.
Coba pindah-pindahkan posisi menggendong bayi, sehingga semua posisi terasa nyaman bagi Anda berdua.

Susui saat mengantuk Solusi lain bila ingin bayi kembali menyusu pada kedua payudara, susuilah bayi dengan payudara yang ’tidak disukai’ pada saat bayi mengantuk (dalam keadaan tidak sadar penuh), dengan demikian si kecil mau menyusu pada payudara ’bukan favoritnya’.
Panduan Praktis lainnya

Niatkan bahwa Anda ingin memberi yang terbaik buat bayi. Ciptakan suasana santai dan rileks. Biarkan kepala bayi terjatuh pada pertengahan lengan bawah atau pergelangan tangan ibu
Pegang bagian belakang dan bahu bayi. Hadapkan wajah si kecil dengan wajah Anda, agar ia dapat leluasamemandang wajah ibunya.

Dekap erat si kecil, sesekali belai kepalanya dengan lembut.
Pastikan seluruh areola masuk ke dalam mulut bayi, dan hidung tidak tertutup oleh payudara.

Post a Comment

0 Comments