Situs bersejarah Makam Mbah priok

Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan berita live di TV swasta tentang terjadinya bentrokan yang akhirnya menewaskan 3 orang anggota Sat Pol PP. Sungguh tragis dan miris melihat hal ini terjadi, seakan-akan kita kembali ke masa jahiliyah yang selalu mengisyaratkan bahwa yang berkuasa dan lebih kuat menunjukkan kesewenang-wenangan terhadap yang lemah. Siapa yang salah dalam kasus bentrok di sekitar makam mbah priok di tanjung priok tersebut? tentunya kita mempunyai argumen masing-masing, tapi menurut saya mungkin sebagai berikut

Pertama, Semua masalah pasti bisa dirembug secara baik-baik tanpa harus menunjukkan siapa yang kuat, saling adu otot, tidak berpikir secara rasional dan hanya mengedepankan emosi. Toh kalau masyarakat setempat atau ahli waris Makam Mbah priok mempunyai bukti kuat kepemilikan tanah pasti akan menang dalam pengadilan sekalipun.

Kedua, Pemerintah daerah setempat Pemkot Jakarta Utara sebagai pengambil kebijakan seharusnya bisa mengambil sebuah keputusan yang tidak menimbulkan pro kontra di masyarakat. Seharusnya, makam mbah priok (Makam Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad) tersebut yang merupakan warisan sejarah peradaban islam di indonesia bisa dilestarikan sebagai situs bersejarah bukan malah ada sinyalemen akan digusur dan sebagainya yang pada intinya pasti mendapat perlawanan dari masyarakat yang tetap ingin melestarikan warisan situs bersejarah tersebut. Pengambil kebijakan baik yang dilokasi kejadian maupun yang tidak dilokasi TKP mungkin menjadi orang yang paling disalahkan dan bertanggungjawab atas peristiwa ini.

Ketiga, Dari segi masyarakat setempat situs bersejarah makam mbah priok dan jamaah Makam mbah priok, dalam berdemo mungkin akan lebih baik jika tidak menggunakan senjata tajam dan alat-alat yang membahayakan bagi nyawa orang lain. Karena hal ini tentunya akan semakin memicu terjadinya bentrokan yang lebih parah. Kita bisa liat sendiri kemarin di sekitar situs bersejarah makam mbah priok, dalam melakukan demo mereka menggunakan Senjata tajam, samurai, pedang, clurit dan sebagainya. Ini mau demo atau mau perang sih.. Sikap seperti ini sungguh sangat kita sesalkan.

Keempat, Aparat yang bekerja di lapangan di sekitar situs bersejarah makam mbah priok yang notabene hanya melaksanakan perintah atasan dan mendapat perlawanan yang penuh emosional tentunya juga bisa terpancing emosinya, toh mereka juga manusia yang makan nasi juga. Bisa kita lihat sendiri, mereka hanya melaksanakan perintah dan paling banter mereka dikasih nasi bungkus dan air minum. Kasihan Mereka!!! Kalau menurut saya, para aparat tersebut tidak lah salah sepenuhnya, yang patut disalahkan adalah pengambil kebijakan yang tidak memberikan perintah yang menguntungkan kedua belah pihak yang sedang bentrok dilapangan, sehingga bentrokan berdarah tidak terjadi.

Kelima, Mengenai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di peristiwa tersebut, menurut saya baik aparat maupun masyarakat yang terlibat bentrok telah melanggar HAM. jadi kalau pelanggaran HAM selama ini hanya diberlakukan bagi aparat yang bekerja di lapangan, rasanya kok tidak adil. Seandainya semua bisa berpikir secara jernih hal ini pasti tidak akan terjadi.

Itu pendapat saya, kalau pendapat anda atas peristiwa bentrok di Makam Mbah priok pada 14 april 2010 kemarin bagaimana?

Post a Comment

15 Comments

Najibblog2010 said…
Pertamax.....hehe...
Najibblog2010 said…
Bagus mas..tak tunggu komentmu...
akhatam said…
Saya sangat setuju dengan pendapat mas.. Memang kedua belah pihak, dari satpol dan masyarakat bertindak anarkis.. Tetapi jika satpol tidak anarkis dan bijak, masyarakat tentu tidak berbuat demikian.. Itu semua tergantung dari mana dulu yang memulai...
moenas said…
yang salah seharusnya di penjara ya gak??
Ronny Dee said…
Kayaknya Satpol kurang komunikasi atau tidak ada negosiator kayak di kepolisian. Ini perlu agar tidak muncul salah paham...
Dunia Komputer said…
Sekarang ini semua masalah cenderung berakhir dengan kekerasan. Saya jadi miris mendengar mereka yang meninggal. Bagaimana nasib anak2 mereka?
alkatro said…
saya nggak nyalahin warga priok yang membawa golok, karena hal tersebut merupakan gambaran akumulasi kekecewaan rakyat jelata yang sering kali diperlakukan secara semena-mena, apalagi ini menyangkut 'peninggalan sejarah islam ' yang sangat pantas untuk dijaga dari para ulah 'tukang sapu'.. :D
alkatro said…
saya nggak nyalahin warga priok yang membawa golok, karena hal tersebut merupakan gambaran akumulasi kekecewaan rakyat jelata yang sering kali diperlakukan secara semena-mena, apalagi ini menyangkut 'peninggalan sejarah islam ' yang sangat pantas untuk dijaga dari para ulah 'tukang sapu'.. :D
AD1N said…
contoh potret buram dimana otot jadi panglima... nice post sob....
yokohima said…
@menurut aq satpol pp perlu dibimsus lagi tentang ke disiplinan dan emosionalnya, karena disadari perekrutan pol pp memang terkesan asal2an g menutup kmungkinan juga mantan preman bs kan jd pol pp? Hehe!jd hrap maklum teman2! Mf br br sempat jalan2, thank y kunjungannya!
Gieterror said…
thnxs for info....good luck ya,...
Bisnis Online said…
Satpol PP kan milik pemda... kok kenapa di suruh sama PT??? mau. Pasti ada iming imingnya. Betul ga? Jadi jelas donk yg salah siapa. Tapi enak juga ya, cuma di pecat doank. Bukannya di penjara. Ya begitulah Indonesia. Hanya kejam kepada rakyat kecil.
Rizkyzone said…
kemarin lihat berita makamnya mbah priok mau direnovasi
archv3ntura said…
smg semua pihak yang bertikai dapat mengambil hikmahnya atas peristiwa ini..dan menjadikan pelajaran agar peristiwa serupa takterulang lagi..thx infonya
Anonymous said…
makasih bro...www.pracoyo-adi.blogspot.com :D